Perhatikan kemasan pembawa bahan bakar. jerry can khusus buat bensin punya penyekat
Nah, untuk bensin yang punya RVP berkisar antara 7-9 psi, bisa punya titik didih sekitar 29 derajat celcius. Angka itu memang rata-rata, karena aktualnya tergantung dari komposisi bensinnya. Hal ini menunjukkan kalau bensin bisa saja menguap di temperatur ruang.
Cara membawa bensin pun perlu diperhatikan. "Misalnya pakai jerry can biasa warna putih, penguapannya lebih besar. Terlebih kalau terguncang-guncang, tekanan di atas permukaan bensin jadi tinggi dan bikin mudah menguap," ulas pria yang akrab dipanggil Yus ini.
Paling mudah mengetahui apakah bensin menguap, baunya akan semakin pekat. "Kalau bawa bensin pasti bau, kan?" tandasnya. Nah, kondisi lingkungan pun bisa mendukung. Misalnya membawa di dalam kabin pada saat siang hari. Meski pakai AC, bisa saja temperaturnya lebih tinggi karena terpapar sinar matahari.
Malah, karena pakai AC, efeknya bisa lebih terasa. "Karena udara tidak tersirkulasi dan berputar di situ saja," lanjut pria bertubuh mungil ini seraya menyebut gejala seperti pusing, mual, muntah, diare dan lemas bisa jadi indikasi keracunan uap bensin. Lebih lanjut, Yus menyebut contoh mirip dengan gejala bensin tertelan seperti ketika menyedot bensin buat memindahkan dari tangki kendaraan ke kendaraan lain.
Sebagai perbandingan, saat pengisian di SPBU selama 2 menit bisa terpapar uap bensin sebanyak 200 ppm, 5 menit sebanyak 500 ppm. Jumlah keracunan uap bensin 500 ppm per hari saja sudah termasuk akut. Nah, jumlah ini bisa mematikan kalau jumlah bensin yang masuk melebihi 2.000 ppm.
Nah, artinya kehadiran hidrokarbon karena uap bensin dan gas CO di kabin sama mematikannya. Jadi, tetap waspada ketika menanganinya! (mobil.otomotifnet.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar